Langsung ke konten utama

Siti Maritza Aqila

Kelangkaan Minyak Goreng di Negara Penghasil Sawit 

Oleh: Siti Maritza Aqila

NIM: 09021282126048

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya

 Pendahuluan

Tanah yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil sawit terbesar di dunia. Ironisnya, saat ini minyak gorengsangat langka di Indonesia. Tak hanya itu, harga minyak goreng yang dipasarkanpunmelambung sangat tinggi. Hal tersebut membuat banyak masyarakat berbondong-bondong menimbun minyak goreng sehingga ada istilah mafia minyak goreng. Tulisan ini membahas terkait kondisi masyarakat ditengah langkanya minyakgoreng. 


Pembahasan 

    Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang sangat diperlukan dan seringdigunakan oleh masyarakat di Indonesia untuk membuat makanan. Pada tahun2021, konsumsi minyak goreng di Indonesia mencapai 18.422 juta ton. Data dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional menunjukkan bahwa konsumsi minyak gorengdi Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Hal ini bukan sesuatu yangtabumengingat masyarakat yang memiliki usaha di bidang makanan sangat membutuhkan banyak minyak goreng, terutama para pedagang kecil seperti penjual gorengan. 

    Dari Rp14.000 perliter, harga minyak goreng sempat menyentuh angkaRp24.000 pada November 2021. Kenaikan harga dan produknya yang langkamembuat masyarakat kesulitan. Oleh sebab itu, pada akhir tahun 2021, pemerintahmemberi kebijakan untuk menetapkan harga satu minyak goreng menjadi Rp14.000perliter. Akan tetapi, ketika harga minyak goreng sudah turun, keberadaannyamenjadi sangat sulit untuk dicari. Tentu saja hal tersebut tidak ada bedanya denganketika harga minyak goreng melambung tinggi. 

    Ada banyak spekulasi mengenai hilangnya minyak goreng di pasaransaat harganya mengalami penurunan. Salah satunya adalah penimbunminyak. Banyakmasyarakat yang mendapatkan minyak goreng dengan harga normal melalui koneksi lalu menimbunnya. Kondisi ini disebut juga panic buying, kondisi dimana masyarakat membeli barang dalam jumlah banyak melebihi kebutuhan karena takut tidak bisamendapatkan barang tersebut nantinya. Tentu saja hal ini bisa merugikan banyakmasyarakat lainnya yang sangat membutuhkan minyak, khususnya bagi parapedagang kecil.

    Tak hanya penimbun minyak, ada juga istilah mafia minyak goreng. Istilahini ditujukan bagi para oknum yang menaikkan harga minyak goreng diatas harga wajar maupun untuk oknum yang menyelundupkan pasokan minyak goreng ke luar negeri. Akibatnya, masyarakat dirugikan Rp1,27 triliun untuk minyak goreng kemasandanRp374,3 miliar untuk minyak goreng curah. 

    Kelangkaan minyak dan harga yang masih tinggi masih terus terjadi hingga April 2022. Oleh sebab itu, masyarakat berharap pemerintah bisa segera menangani masalah minyak goreng ini sebelum Hari Raya Idul Fitri. 

Penutup 

    Berdasarkan tulisan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kelangkaandantingginya harga minyak goreng dapat menyulitkan masyarakat untuk beraktivitas. Ditengah kesulitan tersebut, ada banyak oknum yang memperparah kondisi denganmenimbun minyak dan sengaja menaikkan harga minyak. Dengan adanya oknumtersebut, masyarakat berharap pemerintah bisa segera memberantas oknum-oknumtersebut dan menangani kasus kelangkaan minyak goreng.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

M. Fadhil Al-Fatih

Keunggulan dan Tantangan Desentralisasi dalam Penyimpanan Data Besar Oleh: M. Fadhil Al-Fatih NIM: 09021282126078 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan keputusan. Namun, informasi juga dapat menjadi senjata untuk merugikan orang lain. Oleh karena itu, sudah seharusnya seseorang berhati-hati ketika memberitahu informasi kepada orang lain. Dewasa ini, seseorang lebih sering menukarkan informasi melalui internet dan tidak sadar bahwa semua informasi yang diberikan melalui internet juga dicatat pada penyimpanan data besar. Pembahasan Sistem penyimpanan data besar yang biasa digunakan sehari-hari oleh internet memiliki sisi buruk, yaitu kurangnya jaminan agar data yang disimpan tersebut tidak diumbar dan terjaga keaslian informasinya. Dalam kata lain, pengguna internet tidak diberikan jaminan untuk data yang dikirimkan kepada sistem yang mencatat data tersebut akan aman dan terjaga keasliannya. Jika tidak,...

Muhammad Ridhan Khoirullah

PERBEDAAN BELAJAR SECARA MANDIRI DAN KELOMPOK Oleh:Muhammad Ridhan Khoirullah Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Setiap orang memiliki cara belajarnya masing masing, ada yang suka belajar secara kelompok dan ada juga yang suka belajar secara mandiri entah apapun metodenya itu  pasti memiliki tujuan yang sama yaitu agar mengerti  apa yang akan dipelajari.Namun,faktanya banyak yang menyukai belajar secara Kelompok  karena dengan belajar Kelompok dapat menambah semangat,mempermudah setiap pekerjaan,dan kita dapat ilmu baru  karena dengan belajar berkelompok kiat dapat belajar dari orang lain. Tulisan ini sendiri membahas apa keuntungan dan kerugian belajar secara mandiri dan Kelompok dan metode belajarnya. Pembahasan          Belajar merupakan suatu proses yang akan dilalui oleh setiap manusia. Salah satu tujuan dari belajar adalah untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu permasalahan. Belajar d...

Sultan Rafi Lukmanul Hakim

Pemanfaatan Teknologi Pada Pembelajaran di Era Pandemi Oleh: Sultan Rafi Lukmanul Hakim NIM: 09021282126067 Pendahuluan  Di era globalisasi terutama pandemi sekarang, teknologi bukan menjadi hal yang asing bagi kita karena sudah sering kita jumpai sehari-hari. Setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari biasanya kita lakukan dengan bantuan teknologi. Pekerjaan sehari-hari seperti pekerjaan rumah hingga pekerjaan yang berkaitan dengan profesi kita pasti terbantu dengan kehadiran teknologi. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah penting dalam membantu pekerjaan sehari-hari karena perubahan cara dan perilaku dalam aktivitas akibat pandemi. Namun, perlu kita ketahui juga penggunaan teknologi ini memiliki dampak postitf dan negatif tergantung dengan cara memanfaatkannya. Tulisan ini membahas terkait manfaat baik dan buruk teknologi terutama di era pandemi yang ditinjau dari aspek idealistik dan pragmatik. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah ...