Oleh: Mahendra Dinata
NIM: 09021282126066
Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya
Pendahuluan
Sejak 11 Maret 2020 lalu, pandemi COVID-19 telah mewabah di seluruh dunia. Banyak negara di dunia yang akhirnya memutuskan untuk memberlakukan lockdown sebagai solusi untuk memutus penyebaran virus COVID-19. Hal ini tentu menyebabkan perubahan besar pada norma dan aktivitas sehari-hari masyarakat. Banyak sekali hal yang sebelumnya ada dan bisa dilakukan, tidak dapat dilakukan lagi dan akan berdampak bahaya bagi masyarakat. Artinya, interaksi masyarakat tidak dapat sama lagi seperti sebelum adanya pandemi COVID-19.
Pekerjaan juga mengalami perubahan dalam sistemnya maupun pola penyampainnya. Hal tersebut juga berlaku pada para seniman yang mau tidak mau tetap harus bebas berkarya walau sedang mengalami berbagai perubahan dan membuat banyak kesulitan.
Pembahasan
Seni akan selalu dapat beradaptasi sekalipun dalam keadaan pandemi seperti ini. Menurut Jerry Saltz (dalam Sabrina, 2020), “Art will go on. It always has. All we know is that everything is different; we don’t know how, only that it is. The unimaginable is now reality.” Kutipan tersebut pasti menimbulkan banyak sekali pertanyaan yang pastinya ada dipikiran semua orang tentang bagaimana perkembangan seni mampu tetap eksis pada masa pandemi sekarang.
Seni berkembang semakin kompleks namun fleksibel sebab seni itu adaptif. Pada kenyataannya, keadaan pada saat ini menimbulkan banyak sekali kreativitas. Kemudian memunculkan hal baru namun tidak menghilangkan yang sudah ada sebelumnya. Perubahan tersebut semakin terlihat jelas dengan banyaknya pemanfaatan teknologi bagi para seniman untuk tetap berkarya. Pemanfaatan teknologi memang bukan hal yang baru, namun dampaknya semakin terasa di era pandemi sekarang ini. Pemanfaatan ini nantinya akan tetap dipertahankan dan menjadi salah satu bentuk adaptasi para seniman dalam berkarya.
Dengan segala keterbatasan fisik, seniman mencoba mengembangkan media seni baru dalam pameran seni yang bertujuan sebagai perubahan baru dalam interaksinya. Bentuk yang muncul yaitu melalui media digital dan kemudian disebut sebagai virtual exhibition, dimana seniman melakukan pendekatan baru melalui pemanfaatan media teknologi untuk berkarya.
Virtual Exhibition ini membuat sebuah pengalaman baru yang kemudian menghubungkan seni dengan semua orang. Dengan kecanggihan teknologi dan pemanfaatanya oleh para seniman, membuat semua orang lebih mudah mengakses karya seni. Tentu ini merupakan keuntungan bagi para seniman itu sendiri, bisa menampilkan karya seninya kepada seluruh orang diberbagai penjuru dunia.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, seni selalu dapat beradaptasi dalam kondisi apapun. Dalam era pandemi sekarang ini, para seniman selalu memunculkan ide-ide baru agar dapat tetap berkarya. Salah satu ide tersebut adalah dengan pemanfaatan teknologi untuk tempat berkarya seni. Teknologi dimanfaatkan para seniman baik sebagai media penyaluran seni maupun sebagai interaksi para seniman dengan semua orang. Melalui virtual exhibition para seniman merubah cara interaksi untuk menikmati karya seninya. Dengan akses teknologi, semua orang di penjuru dunia dapat dengan mudah menikmati karya seni para seniman.
Komentar
Posting Komentar