Langsung ke konten utama

M.Rendi Alamsyah


Anarkisme dalam Demonstrasi

Oleh: M.Rendi Alamsyah

NIM: 09021282126061

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya


Pendahuluan

Sebagai negara demokrasi, tentunya semua rakyat Indonesia berhak menyampaikan aspirasi, kritik, maupun saran kepada pemerintah. Demonstrasi menjadi salah satu upaya masyarakat dalam mewujudkan hal tersebut. Akan tetapi, tidak jarang demonstrasi yang dilakukan berujung pada kekacauan dan tindakan anarkisme dari para demonstran.

Pembahasan

Anarkisme sendiri merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau terang-terangan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bertentangan dengan norma hukum yang mengakibatkan kekacauan, membahayakan keamanan umum, mengancam keselamatan barang dan jiwa, serta kerusakan fasilitas umum atau milik orang lain. Tindakan anarkisme sangat jauh melenceng dari hakikat demonstrasi yang bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. 

Demonstrasi yang awalnya berlangsung tenang dan damai, dapat berubah menjadi kekacauan karena disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.


  1. Munculnya Provokator 

Saat berlangsungnya demonstrasi, banyak lapisan masyarakat yang turut serta dalam menyampaikan aspirasi. Mereka meliputi mahasiswa, buruh, ojek online, pelajar, dll. Terkadang terdapat provokator diantara mereka yang sengaja memprovokasi para demonstran dengan tujuan dan kepentingan tertentu.

  1. Faktor Sistemik

Faktor ini meliputi keadaan yang membuat para demonstran tidak bisa menolak untuk terlibat dalam aksi-aksi anarkis. Hal ini disebabkan karena sistem lingkungan para demonstran membentuk sebuah kondisi yang sistematis sehingga menyebabkan para demonstran tidak memiliki kemampuan untuk menolak.

  1. Faktor Kondisi Situasional

Faktor ini meliputi hal-hal yang menyebabkan para demonstran merasa tidak nyaman sehingga menjadikan aksi anarkis sebagai pelarian. Hal ini terjadi karena lingkungan yang tidak mendukung secara optimal.


Dari tiga faktor tersebut, tampak bahwa anarkisme dapat muncul karena pengaruh internal seperti perilaku para demonstran maupun pengaruh eksternal yaitu lingkungan. Artinya, para demonstran harus mampu menyesuaikan diri agar tidak terpancing untuk melakukan tindakan anarkis.

Penutup

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat penulis simpulkan bahwa dalam melakukan aksi demonstrasi terkadang muncul perilaku anarkis para demonstran yang berujung pada kekacauan, kerugian materi, hingga hilangnya nyawa. Untuk itu, dalam berdemonstrasi diharapkan semua elemen yang ikut serta dapat mengontrol diri dan mampu menghindari faktor-faktor penyebab munculnya aksi anarkis, agar demonstrasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan aspirasi dapat tersampaikan dengan baik. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

M. Fadhil Al-Fatih

Keunggulan dan Tantangan Desentralisasi dalam Penyimpanan Data Besar Oleh: M. Fadhil Al-Fatih NIM: 09021282126078 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan keputusan. Namun, informasi juga dapat menjadi senjata untuk merugikan orang lain. Oleh karena itu, sudah seharusnya seseorang berhati-hati ketika memberitahu informasi kepada orang lain. Dewasa ini, seseorang lebih sering menukarkan informasi melalui internet dan tidak sadar bahwa semua informasi yang diberikan melalui internet juga dicatat pada penyimpanan data besar. Pembahasan Sistem penyimpanan data besar yang biasa digunakan sehari-hari oleh internet memiliki sisi buruk, yaitu kurangnya jaminan agar data yang disimpan tersebut tidak diumbar dan terjaga keaslian informasinya. Dalam kata lain, pengguna internet tidak diberikan jaminan untuk data yang dikirimkan kepada sistem yang mencatat data tersebut akan aman dan terjaga keasliannya. Jika tidak,...

Muhammad Ridhan Khoirullah

PERBEDAAN BELAJAR SECARA MANDIRI DAN KELOMPOK Oleh:Muhammad Ridhan Khoirullah Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Setiap orang memiliki cara belajarnya masing masing, ada yang suka belajar secara kelompok dan ada juga yang suka belajar secara mandiri entah apapun metodenya itu  pasti memiliki tujuan yang sama yaitu agar mengerti  apa yang akan dipelajari.Namun,faktanya banyak yang menyukai belajar secara Kelompok  karena dengan belajar Kelompok dapat menambah semangat,mempermudah setiap pekerjaan,dan kita dapat ilmu baru  karena dengan belajar berkelompok kiat dapat belajar dari orang lain. Tulisan ini sendiri membahas apa keuntungan dan kerugian belajar secara mandiri dan Kelompok dan metode belajarnya. Pembahasan          Belajar merupakan suatu proses yang akan dilalui oleh setiap manusia. Salah satu tujuan dari belajar adalah untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu permasalahan. Belajar d...

Sultan Rafi Lukmanul Hakim

Pemanfaatan Teknologi Pada Pembelajaran di Era Pandemi Oleh: Sultan Rafi Lukmanul Hakim NIM: 09021282126067 Pendahuluan  Di era globalisasi terutama pandemi sekarang, teknologi bukan menjadi hal yang asing bagi kita karena sudah sering kita jumpai sehari-hari. Setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari biasanya kita lakukan dengan bantuan teknologi. Pekerjaan sehari-hari seperti pekerjaan rumah hingga pekerjaan yang berkaitan dengan profesi kita pasti terbantu dengan kehadiran teknologi. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah penting dalam membantu pekerjaan sehari-hari karena perubahan cara dan perilaku dalam aktivitas akibat pandemi. Namun, perlu kita ketahui juga penggunaan teknologi ini memiliki dampak postitf dan negatif tergantung dengan cara memanfaatkannya. Tulisan ini membahas terkait manfaat baik dan buruk teknologi terutama di era pandemi yang ditinjau dari aspek idealistik dan pragmatik. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah ...