Langsung ke konten utama

Cindy Angreini


PENYEBAB KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK JELANG LEBARAN


Oleh: Cindy Angreini

NIM: 09021282126057

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya


Pendahuluan

Seperti yang kita ketahui, setiap tahun saat Ramadhan, harga bahan pokok di pasar berangsung-angsur naik dan mencapai puncak ketika hari-hari menjelang Lebaran. Fenomena ini terjadi di seluruh daerah Indonesia, termasuk daerah dengan minoritas muslim sekalipun. Harga bahan pokok tersebut bisa melonjak hingga dua kali lipat, bahkan lebih, dari harga pada hari-hari biasa.


Pembahasan

Kenaikan harga bahan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), terutama Ramadhan-Idul Fitri sudah menjadi fenomena rutin setiap tahun. Begitu juga tahun ini, harga pangan seperti minyak goreng, cabai, daging sapi dan ayam mengalami kenaikan drastis jelang Lebaran.

Fenomena ini terjadi akibat permintaan pasar yang lebih tinggi daripada persediaan yang ada. Menggunakan logika ekonomi sederhana tentang permintaan dan penawaran, pada masa-masa puasa dan menjelang hari raya permintaan bahan menjadi tinggi sedangkan persediaan tidak bertambah. Ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran, maka harga terdongkrak naik. (Junarsin dalam Kompas.com.2022)

Kenaikan harga bahan pokok atau inflasi ini tidak bisa diantisipasi, karena sifatnya alamiah. Sebab, inflasi merupakan sebuah konsekuensi logis dari pertumbuhan ekonomi. Karena itu, hal yang paling penting adalah level inflasi tetap ideal. Dilansir dari Kompas.com, seorang Ekonom Universitas Gadjah Mada, Eddy Junarsin, mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami inflasi sebesar 2,4 persen dan baru akan kembali normal pada bulan Juli. Berdasarkan data tersebut, inflasi di Indonesia masih  berada di level yang tidak mengkhawatirkan.

Selain itu, kenaikan harga bahan pokok ini juga tak jarang terjadi karena faktor psikologi pasar. Psikologi pasar sendiri adalah sentimen yang berlaku dari pembeli dan penjual di pasar keuangan setiap titik waktu tertentu. Fenomena yang berulang setiap tahun lama-lama membentuk psikologi antar penjual (distributor) untuk menaikkan harga bahan dan membuat persediaan di pasar terlihat terbatas. Hal ini kemudian juga mempengaruhi psikologi pembeli (konsumen) untuk membeli bahan lebih banyak sebagai stok persediaan sebelum barang langka.


Penutup

Berdasarkan tulisan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa fenomena kenaikkan harga bahan pokok setiap menjelang hari besar di Indonesia disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu inflasi dan faktor psikologi pasar. Inflasi sendiri adalah hal yang terjadi secara alamiah dan tidak dapat dihindari. Untungnya, angka inflasi saat jelang Lebaran di Indonesia masih terbilang baik, sehingga tidak akan menyebabkan kelangkaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

M. Fadhil Al-Fatih

Keunggulan dan Tantangan Desentralisasi dalam Penyimpanan Data Besar Oleh: M. Fadhil Al-Fatih NIM: 09021282126078 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan keputusan. Namun, informasi juga dapat menjadi senjata untuk merugikan orang lain. Oleh karena itu, sudah seharusnya seseorang berhati-hati ketika memberitahu informasi kepada orang lain. Dewasa ini, seseorang lebih sering menukarkan informasi melalui internet dan tidak sadar bahwa semua informasi yang diberikan melalui internet juga dicatat pada penyimpanan data besar. Pembahasan Sistem penyimpanan data besar yang biasa digunakan sehari-hari oleh internet memiliki sisi buruk, yaitu kurangnya jaminan agar data yang disimpan tersebut tidak diumbar dan terjaga keaslian informasinya. Dalam kata lain, pengguna internet tidak diberikan jaminan untuk data yang dikirimkan kepada sistem yang mencatat data tersebut akan aman dan terjaga keasliannya. Jika tidak,...

Muhammad Ridhan Khoirullah

PERBEDAAN BELAJAR SECARA MANDIRI DAN KELOMPOK Oleh:Muhammad Ridhan Khoirullah Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Setiap orang memiliki cara belajarnya masing masing, ada yang suka belajar secara kelompok dan ada juga yang suka belajar secara mandiri entah apapun metodenya itu  pasti memiliki tujuan yang sama yaitu agar mengerti  apa yang akan dipelajari.Namun,faktanya banyak yang menyukai belajar secara Kelompok  karena dengan belajar Kelompok dapat menambah semangat,mempermudah setiap pekerjaan,dan kita dapat ilmu baru  karena dengan belajar berkelompok kiat dapat belajar dari orang lain. Tulisan ini sendiri membahas apa keuntungan dan kerugian belajar secara mandiri dan Kelompok dan metode belajarnya. Pembahasan          Belajar merupakan suatu proses yang akan dilalui oleh setiap manusia. Salah satu tujuan dari belajar adalah untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu permasalahan. Belajar d...

Sultan Rafi Lukmanul Hakim

Pemanfaatan Teknologi Pada Pembelajaran di Era Pandemi Oleh: Sultan Rafi Lukmanul Hakim NIM: 09021282126067 Pendahuluan  Di era globalisasi terutama pandemi sekarang, teknologi bukan menjadi hal yang asing bagi kita karena sudah sering kita jumpai sehari-hari. Setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari biasanya kita lakukan dengan bantuan teknologi. Pekerjaan sehari-hari seperti pekerjaan rumah hingga pekerjaan yang berkaitan dengan profesi kita pasti terbantu dengan kehadiran teknologi. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah penting dalam membantu pekerjaan sehari-hari karena perubahan cara dan perilaku dalam aktivitas akibat pandemi. Namun, perlu kita ketahui juga penggunaan teknologi ini memiliki dampak postitf dan negatif tergantung dengan cara memanfaatkannya. Tulisan ini membahas terkait manfaat baik dan buruk teknologi terutama di era pandemi yang ditinjau dari aspek idealistik dan pragmatik. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah ...