Langsung ke konten utama

Risky Armansyah

DAMPAK PERANG RUSIA-UKRAINA

 


Oleh: Risky Armansyah

NIM: 09021282126055

 

Pendahuluan

 

            Rusia sudah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 dengan dimulainya sebuah ledakan di beberapa kota, tepatnya Kyiv, Odessa, Kharkiv, dan Mariupol. Sampai saat ini, perang masih berkecambuk tanpa adanya tanda-tanda perdamaian. Setiap negara tentu memiliki hak untuk merdeka, dan perilaku Rusia yang menginvasi Ukraina secara sepihak tidak dapat dibenarkan. Akan tetapi, bukan berarti Rusia menyerang Ukraina tanpa alasan yang jelas, terdapat beberapa faktor yang menentukan hal ini, dimulai dari kembali panasnya hubungan Rusia-Ukraina, Rusia yang cemas terhadap intervensi NATO, dan Putin, Presiden Rusia berencana untuk memaksa perubahan di Ukraina dan mengganti kepemimpinannya menjadi pro Moskow. Adanya invasi ini mengakibatkan berbagai masalah internasional, dan pada tulisan ini akan dibahas ”dampak” invasi Rusia ke Ukraina terhadap dunia. 

            Invasi Rusia membawakan dampak yang sangat serius bagi dunia terkhususnya ketidakstabilan kondisi ekonomi interansional belakangan ini yang sedang hangat dibicarakan. Rusia merupakan salah satu negara pengimpor minyak mentah dan gas alam terbesar. Hal ini mengakibatkan naiknya nilai minyak di berbagai pelosok dunia termasuk Indonesia. Juga, dampak invasi ini memengaruhi pihak Rusia sendiri, nilai tuker rubel jatuh hingga 60%. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas terkait “dampak” invasi Rusia ke Ukraina terhadap dunia.

           

Pembahasan

 

            Dampak yang dibawa dari adanya invasi tentu bukan main contohnya pada sektor perekonomian. Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan negara-negara untuk mewaspadai dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian. Dampak terhadap ekonomi global, ungkap IMF, akan semakin parah jika eskalasi konflik Rusia dan Ukraina terus meningkat. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Gergieva mengatakan, dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat perang Rusia-Ukraina saat ini sudah sangat serius. Harga energi dan komoditas, termasuk gandum dan biji-bijian telah melonjak. "Ini menambah tekanan inflasi sebagai dampak dari terganggunya rantai pasok," kata Kristalina dalam pernyataan resmi IMF pada Sabtu (5/3). Dengan hal ini, IMF meminta otoritas moneter setiap negara untuk terus memantau kenaikan harga-harga di level internasional terhadap inflasi domestik. Rusia menerima banyak sanksi ekonomi dari persatuan internasional. Salah satunya adalah dikeluarkannya Rusia dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication atau SWIFT. SWIFT merupakan jaringan keamanan tinggi yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia. Tanpa adanya SWIFT ini Rusia tidak dapat memindahkan uang secara cepat dan aman dalam arus perdagangan serta investasi.

            Selain itu,  harga minyak mentah naik 6,9% karena efek dari Perang Rusia-Ukraina. Adhitya Wardhono, Pengamat Ekonomi Universitas Jember, mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina akan merugikan perekonomian dunia dan mengganggu proses pemulihan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya, dampak konflik Rusia terhadap Ukraina dan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dapat terjadi melalui kenaikan harga komoditas, kenaikan harga energi dan guncangan rantai pasokan. Kombinasi  ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi perekonomian global, termasuk Indonesia yang  masih mengalami dampak dari pandemi COVID-19. Pemerintah Indonesia menetapkan DPO (domestic price obligation) pada CPO untuk memnuhi kebutuhan domestik, hal ini berarti produsen harus menjual sebesar 30% ke pasar domestik dengan harga dibawah pasar. Hal ini sangat perlu kita hargai.

            Kembali ke permainan utama, dampak invasi Rusia terhadap Ukraina, menyebabkan korban jiwa yang tidak sedikit. Setidaknya, saat ini 1057 warga sipil menjadi korban dengan korban jiwa sebanyak 350 dan 707 lainnya mengalami luka-luka. Sekitar 1300 prajurit Ukraina tewas dan Rusia telah mengumumkan, hampir 500 tentaranya tewas dan sekitar 1.600 lainnya terluka selama operasi penyerangan dilakukan. Angka itu berbeda dengan yang dicatat militer Ukraina. Kiev mengeklaim, pasukan mereka telah membunuh lebih dari 11 ribu tentara Rusia.. Selain itu, ada sekitar 150 ribu warga yang terjebak di kota utara Ukraina. Namun, jumlah ini masih belum akurat, dikarenakan terhambatnya perolehan informasi dari sejumlah titik perang. Mengingat dalam kondisi perang juga, tidak mungkin informasi dapat diperoleh secara bebas, walaupun hal ini sudah menjadi peraturan internasional, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya banyak misinformasi.   

            Sebagai dampak dari perang ini PBB memperikarakan akan terciptanya gelombang pengungsi sebanayak 5 juta orang ke negara-negara tetangga. Tanda-tanda perdamaian pun masih belum terlihat setelah pihak Rusia akan kembali menyerang daerah-daerah lainnya yang lebih luas di Ukraina. Hal ini terjadi setelah pihak Ukraina menolak ajakan berdialog oleh Rusia di Belarus. Ukraina menolak berdialog di Belarus, karena bukan tempat yang netral. Belarus merupakan sekutu terdekat dari Rusia. Sedangkan, Ukraina mengusulkan Polandia sebagai tempaat negosiasi. Hal ini membawa kekhawatiran kepada Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki akan diserangnya Polandia setelah Rusia berhasil menginvasi Ukraina, karena Polandia merupakan basis pangkalan militer dari negara-negara NATO dan Amerika Serikat.

Penutup

            Berdasarkan penjabaran diatas, dapat penulis simpulkan bahwa dampak yang timbul dari perang Rusia-Ukraina mengakibatkan berbagai efek. Salah satu yang paling terasa merupakan dampak ekonomi yang juga berdampak pada Indonesia dengan melambungnya harga minyak goreng dan BBM. Dengan banyaknya dampak yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina, seluruh dunia mengharapkan disegerakannya kesepakatan antara kedua belah pihak dan segera mencapai titik perdamaian.


Referensi


            Maulana, 2022. " Banyak Kalangan Khawatirkan Dampak Invasi Rusia ke Ukraina ", 

        https://www.inews.id/news/internasional/banyak-kalangan-khawatirkan-dampak-invasi-rusia-ke-ukraina.

Republika, 2022. “IMF: Dampak Perang Rusia-Ukraina Sangat Serius”,

                    https://www.republika.id/posts/25658/imf-dampak-perang-rusia-ukraina-sangat-serius

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

M. Fadhil Al-Fatih

Keunggulan dan Tantangan Desentralisasi dalam Penyimpanan Data Besar Oleh: M. Fadhil Al-Fatih NIM: 09021282126078 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan keputusan. Namun, informasi juga dapat menjadi senjata untuk merugikan orang lain. Oleh karena itu, sudah seharusnya seseorang berhati-hati ketika memberitahu informasi kepada orang lain. Dewasa ini, seseorang lebih sering menukarkan informasi melalui internet dan tidak sadar bahwa semua informasi yang diberikan melalui internet juga dicatat pada penyimpanan data besar. Pembahasan Sistem penyimpanan data besar yang biasa digunakan sehari-hari oleh internet memiliki sisi buruk, yaitu kurangnya jaminan agar data yang disimpan tersebut tidak diumbar dan terjaga keaslian informasinya. Dalam kata lain, pengguna internet tidak diberikan jaminan untuk data yang dikirimkan kepada sistem yang mencatat data tersebut akan aman dan terjaga keasliannya. Jika tidak,...

Muhammad Ridhan Khoirullah

PERBEDAAN BELAJAR SECARA MANDIRI DAN KELOMPOK Oleh:Muhammad Ridhan Khoirullah Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sriwijaya Pendahuluan Setiap orang memiliki cara belajarnya masing masing, ada yang suka belajar secara kelompok dan ada juga yang suka belajar secara mandiri entah apapun metodenya itu  pasti memiliki tujuan yang sama yaitu agar mengerti  apa yang akan dipelajari.Namun,faktanya banyak yang menyukai belajar secara Kelompok  karena dengan belajar Kelompok dapat menambah semangat,mempermudah setiap pekerjaan,dan kita dapat ilmu baru  karena dengan belajar berkelompok kiat dapat belajar dari orang lain. Tulisan ini sendiri membahas apa keuntungan dan kerugian belajar secara mandiri dan Kelompok dan metode belajarnya. Pembahasan          Belajar merupakan suatu proses yang akan dilalui oleh setiap manusia. Salah satu tujuan dari belajar adalah untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu permasalahan. Belajar d...

Sultan Rafi Lukmanul Hakim

Pemanfaatan Teknologi Pada Pembelajaran di Era Pandemi Oleh: Sultan Rafi Lukmanul Hakim NIM: 09021282126067 Pendahuluan  Di era globalisasi terutama pandemi sekarang, teknologi bukan menjadi hal yang asing bagi kita karena sudah sering kita jumpai sehari-hari. Setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari biasanya kita lakukan dengan bantuan teknologi. Pekerjaan sehari-hari seperti pekerjaan rumah hingga pekerjaan yang berkaitan dengan profesi kita pasti terbantu dengan kehadiran teknologi. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah penting dalam membantu pekerjaan sehari-hari karena perubahan cara dan perilaku dalam aktivitas akibat pandemi. Namun, perlu kita ketahui juga penggunaan teknologi ini memiliki dampak postitf dan negatif tergantung dengan cara memanfaatkannya. Tulisan ini membahas terkait manfaat baik dan buruk teknologi terutama di era pandemi yang ditinjau dari aspek idealistik dan pragmatik. Idealnya, penggunaan teknologi di era sekarang sangatlah ...